Beberapa dekade sebelumnya kita pasti pernah mendengar sebuah negara di
Eropa Timur yang bernama Yugoslavia (berarti
"Slavia Selatan") yang merupakan sebuah negara yang pernah ada di
daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa, dari tahun 1918 sampai tahun 2003.
Dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan republik federal,
negara ini beribukota di Beograd.
Negara ini terdiri atas beberapa negara bagian dan merupakan negara paling
majemuk di Eropa karena terdiri atas berbagai perbedaan baik suku, agama, ras,
dan agama yang membuat negara ini banyak diwarnai berbagai kepentingan dalam
pengambilan keputusan di Parlemen sehingga gesekan seringkali terjadi di negara
ini. Dan akhirnya tahun 2003 menjadi tahun terakhir bagi negara ini setelah
negara-negara bagiannya dan daerah otonomnya satu per satu meminta kemerdekaan.
Saat ini di Indonesia sedang
dihebohkan dengan adanya gejolak antar suku dan agama yang membuat bangkitnya
keinginan beberapa daerah yang ingin merdeka, antara lain yaitu Negara
Melanesia Papua dan Republik Maluku Selatan yang sejak dulu ingin memisahkan
diri dari NKRI, dan sekarang yang terbaru adalah keinginan dari Minahasa (sebuah
suku di Provinsi Sulawesi Utara) untuk membentuk Negara Minahasa Merdeka yang
dikenal dengan Minahasaland. Semua ini terjadi akibat adanya gesekan di
masyarakat yang melibatkan Agama dan Suku dalam pertarungan politik di
Indonesia yang membawa kepentingan suatu golongan, dan terhangat adalah gesekan
antara agama Kristen dan Islam juga etnis Jawa dan China di Pilkada DKI yang
membuat suhu politik di Indonesia sempat memanas belum lagi ditambah adanya
keinginan beberapa kelompok untuk membentuk Indonesia menjadi negara
berdasarkan khalifah.
Sebagai sebuah negara yang
besar, Indonesia seharusnya bisa belajar dari runtuhnya negara Yugoslavia
akibat adanya konflik kepentingan kedaerahan, konflik antar suku dan etnis,
juga konflik antar agama yang terjadi sehingga kini Yugoslavia tinggallah
sebuah nama saja karena negara tersebut telah runtuh dengan berdirinya
negara-negara seprti Kroasia, Slovenia (Katolik), Serbia, Montenegro, Makedonia
(Ortodoks), Bosnia-Herzegovina, dan Kosovo (Islam). Indonesia telah kehilangan
Timor Leste dan bisa saja akan kehilangan daerah-daerah yang lainnya jika
konflik antar agama dan antar etnis tidak berhasil dijinakkan karena adanya
keinginan dari daerah-daerah yang mayoritas beragama Kristen untuk keluar dari
Indonesia jika konflik terus dibiarkan dan kekhalifahan terjadi, namun jangan
lupa juga dengan Gerakan Aceh Merdeka yang ingin membentuk negara kekhalifahan
di Aceh dan Sumatera dan Dayak Besar di Sumatera yang juga mulai menggaungkan
kebebasan. Ingatlah bahwa Indonesia pernah berbentuk negara Serikat dan terdiri
atas beberapa negara bagian dan daerah otonom seperti halnya Yugoslavia sebelum
akhirnya menjadi NKRI, jadi arah menuju perpecahan sebenarnya sudah ditabuh
sejak dahulu, kini tinggal para peneruslah yang menentukan kemana arah
Indonesia, apakah menjadi seperti Yugoslavia atau tetap mempertahankan NKRI.
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh,
Indonesia Merdeka...Sekali NKRI Tetap NKRI